JEMBER.XPOSENEWS.COM - Mahasiswa Bersatu merilis hasil survei elektabilitas pasangan calon Bupati Jember Periode 2025 - 2030. Hasilnya, elektabilitas paslon nomor urut 1 masih menduduki peringkat teratas.
Survei dirilis Mahasiswa Bersatu pada Minggu (24/11/2024). Survey menggunakan metode stratified multistage random sampling. Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 02 – 20 November 2024. Sampel pada survei ini adalah 10.000 responden dengan margin of error +/-3.5% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei menjangkau 31 kecamatan di Kabupaten Jember secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis umur pemilih. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak. Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.
Sementara itu, hasil perolehan suara paslon nomor urut 1 menurut Mahasiswa Bersatu masih unggul sama seperti pada survei sebelumnya.
Menurut peneliti utama Mahasiswa Bersatu Rahardjo, berdasarkan temuan survei paslon cabup dan cawabup jember, sebanyak 50 persen sentimen gender setuju melanjutkan periode sebelumnya. Penyebabnya adalah bahwa pembangunan di Jember sangat nampak dan jelas.
"Simpatik publik ini muncul salah satu penyebabnya karena pembangunan sebelumnya cukup merata dan dirasyakan masyarakat sehingga simpatik publik meningkat," ujar Rahardjo dalam keterangannya, Minggu (24/11).
Selain itu lanjut Rahardjo, kepercayaan publik terhadap bupati yang dahulu masih signifikan . Rahardjo dianggap sebagai manifestasi pembangunan dan perubahan jember.
"Publik menilai bupati Hendy sudah berhasil ketika menjadi Bupati Jember dalam hal pembangunan fisik, ekonomi dan sosial. Manifestasi Jember ada pada diri H.hendy dan Gus firjaun karena mereka berdua sosok bapak pembangunan Jember dan tokoh religius Jember karena Jember merupakan kota pandalungan yang di isi oleh bermacam macam kultur masyarakat, sedangkan kehidupan keluarga mereka menjadi representasi dan tolak ukur masyarakat Jember yang notabennya harmonis dan agamis sehingga menjadi faktor kuat munculnya simpatik publik,"imbuh Rahardjo. (TIM)
0Komentar