H. Ahmad Dhofir: "Jangan Percaya, tak ada jual beli jabatan, itu modus penipuan.
BONDOWOSO.XPOSENEWS.COM - Setelah di tetapkannya pasangan calon (Paslon) Ra. Hamid dan Ra. As'ad (Rahmad) sebagai pemenang dalam pilkada di kabupaten Bondowoso 2024, muncul sejumlah oknum yang melakukan tindakan tidak terpuji, beberapa oknum menawarkan jabatan ke Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintah kabupaten Bondowoso.
Berbagai modus para oknum tersebut dengan menawarkan posisi jabatan di pemerintahan kabupaten (Pemkab) Bondowoso, guna meyakinkan ASN yang ditawari jabatan, para oknum itu mengaku mempunyai kedekatan khusus dengan calon bupati terpilih, pasangan calon (Paslon) Ra Hamid dan Ra As'ad (Rahmad).
H. Ahmad Dhafir, Ketua DPC PKB Bondowoso geram atas prilaku oknum yang telah mengaku sebagai suruhan dari Paslon Rahmad, yang jelas tindakan itu adalah modus penipuan untuk keuntungan mereka pribadi.
"Jangankan orang lain, sekalipun saya Ketua DPRD dan Ketua Tim pemenangan Rahmad jika menawarkan jabatan, maka jangan juga dipercaya. Soal jabatan itu sepenuhnya adalah kewenangan dan hak prerogatif bupati," ujar H. Ahmad Dhafir pada media, Senin (30/12/2024)
"Sebaiknya, ASN jangan sibuk mempertahankan kursi jabatannya, dan jangan sibuk mencari kursi jabatan. Sibuklah melayani rakyat." Imbuhnya.
Bupati terpilih, pasangan Ra. Hamid dan Ra. As'ad untuk memimpin Bondowoso kedepan lebih baik, Visi dan Misi "BERKAH" adalah jargon dalam pemerintahan kabupaten Bondowoso kedepan, tentunya untuk mendukung pemerintahannya, butuh pembantu dan mengamanahkan jabatan kepada orang yang betul betul mau bekerja dan mempunyai kemampuan, bukan berdasarkan kedekatan dan koneksi secara politik dengan partai politik apapun, termasuk partai pengusung (Rahmad) di pilkada 2024 lalu.
Terkait tindakan oknum yang telah menjual nama Bupati terpilih dan sejumlah tokoh besar di Bondowoso, H. Ahmad Dhafir, itu murni adalah modus penipuan dan bukan dari Tim Pemenangan (Rahmad) apalagi dari pasangan Bupati terpilih, bahkan tindakannya adalah bentuk dari pelecehan yang hanya akan merongrong pemerintahan kedepan.
"Orientasi Visi Misi Rahmad ke depan bagaimana melakukan percepatan pembangunan dengan dibantu oleh pembantu bupati, baik sekda, kepala dinas, dan perangkat perangkat pemerintahan daerah yang kapabel, tanpa mereka berpikir dan sibuk bagaimana mengembalikan modal," tambahnya.
Dari kejadian itu, H. Ahmad Dhafir bukan tinggal diam, dirinya telah mengetahui oknum- oknum dan nama yang di ketahui telah menghubungi ASN dan menawarkan jabatan dengan sejumlah tarif untuk jabatan tertentu, Bahkan bukti screenshoot chat whatsapp salah satu oknum pada ASN yang ditawari jabatan sudah dikantonginya.
(Ari-red)
0Komentar