Kinerja Bea Cukai Jawa Timur Mandul, Peredaran Rokok Ilegal di Jual Bebas

BONDOWOSO.XPOSENEWS.COM - Operasi pemberantasan rokok ilegal dan penyalahgunaan pajak cukai yang dilakukan oleh Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur sepanjang tahun 2024 menuai kritik tajam. Operasi yang seharusnya menekan peredaran rokok ilegal dan penyalahgunaan cukai demi mengurangi potensi kerugian negara dianggap tak memberikan efek jera bagi para pelaku, terutama pihak-pihak yang berada di balik industri rokok ilegal dan cukai. (12/01/2025).

Kritik muncul karena penegakan hukum yang dilakukan Bea Cukai cenderung dianggap hanya menyasar sopir atau pedagang kecil, sementara pengembangan kasus hingga ke tingkat pabrik pengolahan rokok ilegal tidak dilakukan secara maksimal. Beberapa pihak bahkan menilai bahwa keberadaan pabrik-pabrik rokok ilegal dan penyalahgunaan cukai seolah "dipelihara" oleh oknum pejabat tertentu.

Salah satu contoh yang mencuat adalah, dugaan keberadaan pabrik rokok yang memproduksi rokok dengan memakai bandrol cukai tidak sesuai dengan peruntukannya, seperti rokok kemasan filter memakai cukai kretek (pita cukai panjang) dan bahkan banyak ditemukan cukai kadaluarsa dan palsu di kemasan rokok ilegal, di kabupaten Bondowoso dan Situbondo banyak di temukan peredaran rokok di masyarakat. Banyak pabrik rokok di Bondowoso dengan berbagai merk rokok bebas di jual dan di edarkan bebas dari warung warung dan toko,  hingga masuk penjualan ke minimarket.

Masyarakat menyoroti lemahnya langkah Bea Cukai dalam memberantas peredaran rokok ilegal, langkah tegas adalah menutup pabrik-pabrik yang di ketahui telah mengedarkan, menjual rokok ilegal dan penyalahgunaan cukai, tentunya sangat berdampak besar pada kerugian negara, khususnya dari sektor pajak Industri rokok ilegal dan penyalahgunaan pajak cukai yang terus berkembang pesat di wilayah Jawa timur khususnya wilayah kabupaten kabupaten Bondowoso dan Situbondo, semakin memperkuat dugaan adanya keterlibatan oknum pejabat dalam melindungi aktivitas ilegal tersebut.

Menjamurnya pabrik rokok di jawa dan madura ini dinilai sangat merugikan pemasukan negara, terutama di tengah upaya pemerintah meningkatkan penerimaan dari sektor pajak dan cukai. Masyarakat mendesak Bea Cukai untuk bersikap tegas dan melakukan penindakan yang menyasar hingga ke akar masalah, bila perlu menyeret pelaku ke pidana dan menutup pabrik-pabrik rokok nakal dan mengusut tuntas pihak-pihak yang terlibat.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Bea Cukai Jawa Timur belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik tersebut. Keberlanjutan operasi pemberantasan rokok ilegal diharapkan tidak hanya menjadi seremonial, tetapi benar-benar menyelesaikan masalah yang merugikan negara. (Ari-red)