"Ular di Genggaman” Berhati-hatilah dengan Siapa Kamu Percaya, Karena Tidak Semua Orang Adalah TemanMu

Di kota yang gemerlap oleh lampu dan tipu daya, hidup seorang pengusaha muda bernama Reza. Cerdas, ambisius, dan selalu percaya bahwa setiap orang yang tersenyum padanya adalah sahabat. Baginya, kepercayaan adalah fondasi dari semua hubungan bisnis.

Suatu hari, ia bertemu dengan Arman, seorang pria yang datang membawa janji dan peluang. “Kita bisa membuat perusahaan ini melesat lebih tinggi,” kata Arman sambil mengulurkan tangan. Reza, tanpa ragu, menyambut uluran itu dengan hangat.

Bersama, mereka membangun proyek besar. Tapi semakin tinggi proyek itu menjulang, semakin Reza merasa ada sesuatu yang tidak beres. Laporan keuangan mulai kacau, dan klien lama perlahan menjauh.

Sampai akhirnya, di suatu malam yang tenang, Reza menemukan dokumen rahasia—bukti bahwa Arman telah menjual data perusahaan kepada pesaing. Pengkhianatan itu begitu dalam, menusuk seperti bisa ular.

Reza hanya duduk diam, menatap foto mereka berdua yang sedang berjabat tangan. Tapi kini ia melihatnya dengan mata yang baru—di balik jabat tangan itu tersembunyi seekor ular, dan dari taringnya, menetes darah kepercayaan yang dikhianati.

Ia belajar satu pelajaran penting malam itu: “Berhati-hatilah dengan siapa kamu percaya, karena tidak semua orang adalah temanmu.”