Wakil Wali Kota Sapa Para Mahasiswa IMATAB Via Zoom Meeting Pastikan Kondisi Pasca Bencana
TANJUNGBALAI - Wakil Wali Kota Tanjungbalai, Muhammad Fadly Abdina didampingi Kadis Sosial Zul Abdiman melakukan komunikasi dan tatap muka via Virtual Zoom Meeting bersama Ikatan Mahasiswa Tanjungbalai (Imatab) Aceh yang digelar di Command Center Dinas Kominfo Tanjungbalai, Senin (8/12/2025)
Wakil Wali Kota, Muhammad Fadly Abdina pada kesempatan itu menyapa para mahasiswa dan menanyakan kondisi mereka saat ini pascabencana. Ia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya Pemko Tanjungbalai hadir langsung memberi perhatian melihat kondisi para mahasiswa IMATAB yang merupakan warga kita yang saat ini sedang menimbah ilmu di Aceh
Ia sangat memahami kondisi para mahasiswa yang kesulitan memenuhi kebutuhan pokok akibat terputusnya komunikasi serta tidak sampainya dukungan dari orangtua
Dirinya dalam kesempatan itu juga meminta agar para mahasiswa tetap menjaga kondisi kesehatan mereka, melakukan kordinasi dengan pihak Pemerintah terkait hal hal yang mereka butuhkan saat ini. Ia juga mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti kebutuhan para adik adik kami berupa mengirimkan bantuan dalam bentuk donasi. Terkait pengiriman donasi nanti akan dikordinasikan lebih lanjut dan segera, sebut Wakil Wali Kota Muhammad Fadly
Sekarang di sana memang jalan terputus semua. Enggak bisa keluar, enggak bisa masuk. Harus jalan kaki dan otomatis kalau barang dari luar mau masuk enggak bisa. Bahan pangan, bahan pokok juga enggak bisa masuk ya. Harus bertahan dengan seadanya,” ujarnya.
Meski kondisinya saat ini belum sepenuhnya stabil, kami berharap adik adik kami tetap bersabar, tetap kompak dan berkordinasi baik dengan mahasiswa lainnya. Kami berharap semoga semuanya kembali normal kembali. Semoga Allah SWT memberi kekuatan dan memudahkan proses pemulihan pasca bencana ini, pungkasnya
Sebelumnya, salah satu mahasiswa IMATAB mengungkapkan kesulitan akses komunikasi sejak terjadinya bencana banjir bandang di akhir November 2025 yang lalu. Tidak semua mahasiswa Aceh langsung bisa menghubungi keluarganya sejak bencana terjadi.
Sekarang di sana memang banyak jalan terputus. Enggak bisa keluar, enggak bisa masuk. Harus jalan kaki dan otomatis kalau barang dari luar mau masuk enggak bisa. Bahan pangan, bahan pokok juga enggak bisa masuk norma ya. Saat ini seluruh masyarakat termasuk mahasiswa IMATAB harus bertahan dengan seadanya,” ujarnya. (IG)
0Komentar