Suasana RDP Pimpinan DPRD dan Anggota DPRD Matim menghadirkan Sekwan DPRD Matim di ruang paripurna DPRD, Selasa, 29 April 2025.
MANGGARAI.XPOSENEWS.COM - Suasana Rapat Dengar Pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT) mendadak tegang setelah Ketua DPRD Salesius Medi melontarkan bahasa kotor kepada Sekretaris Dewan (Setwan) Tobias Suman.
“Saya tidak hitung anda. Saudara itu kecil. Kalau mau main-main silahkan tapi nanti kita ketemu. Monyet kau,” ungkap Medi, seraya menghujat Sekwan Tobias Suman dihadapan forum RDP yang berlangsung di ruang paripurna DPRD, Selasa, 29 April 2025.
Forum terhormat dengan agenda Evaluasi Kesekretariatan DPRD Manggarai Timur dan Fasilitasi Dukungan Pelaksanaan Kegiatan dan Kebutuhan DPRD oleh Pemerintah itu dilucuti kehormatannya dengan bahasa makian dan hinaan yang dilontarkan oleh politisi PDI Perjuangan itu kepada Tobias Suman.
Bukan hanya caci maki, Medi bahkan mengancam akan mendatangi Tobias Suman di kediamannya serta meminta Tobias menghubungi keluarganya untuk adu jotos dengan alumni FISIP - program studi ilmu pemerintahan di Universitas Terbuka (UT) itu.
“Kalau tidak puas di sini boleh sebentar kita ketemu di mana atau nanti saya datang di rumahmu tidak masalah. Mungkin ini resmi di sini, saya tunggu kau di luar oke,” ungkap Medi.
“Panggil semua keluargamu turun, saya sudah siap. Ini benar yang saya omong. Ini supaya clear. Daripada saya bicara, orang sinis. Apa maksudnya ini. Monyet kau,” tambahnya.
“Khusus untuk saudara Sekwan, teflon semua keluargamu datang ketemu saya di mana, saya siap. Saya tahu otakmu. Remotnya ada di mana. Jadi informen. Bangsat,” kata Medi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Basilius Teto menyayangkan arogansi kekuasaan yang dipertontonkan di ruang paripurna itu. Politisi Demokrat itu meminta maaf atas ketidak warasan yang terjadi.
Menurut Teto, seharusnya RDP dengan Setwan tidak perlu diadakan di ruang rapat paripurna. Menurutnya, pembahasan Fasilitasi Dukungan Pelaksanaan Kegiatan dan Kebutuhan DPRD bersama Setwan itu merupakan evaluasi internal lembaga.
“Seharusnya RDP dengan Setwan ini tidak perlu diadakan. Saya minta secara pribadi meminta maaf. Saya malu. Nalar saya rusak,” ungkap mantan Kadis PPO Matim itu. (*)
0Komentar