Ditemukan Warga Miskin Desa Kladi Luput dari Pendataan, Ahroji SH : "Saya prihatin ini kelalaian pemerintah.
BONDOWOSO - Ahroji SH Advokat muda Bondowoso ikut prihatin mendapati warga miskin yang belum terdata, yakni beberapa warga miskin di desa Kladi kecamatan Cermee kabupaten Bondowoso.
Ahroji SH yang juga Bupati LIRA kabupaten Bondowoso melakukan kunjungan ke kediaman warga desa Kladi yang ramai diberitakan di media, ditemukan warga miskin ekstrim yang luput dari pendataan pemerintah sehingga tidak mendapatkan bantuan apapun dari pihak terkait, ada sekitar 7 warga miskin ekstrim sengaja dibiarkan hingga bertahun-tahun tanpa bantuan pemerintah.
"Saya sangat prihatin atas kelalaian pihak pemerintah mulai dari desa, kecamatan hingga pemerintah daerah, Dinas Sosial (Dinsos) kabupaten Bondowoso pada khususnya, mereka tidak becus dalam mendata warganya, sedangkan anggaran pemerintah untuk pengentasan kemiskinan sangat besar, justru bantuan hanya di gunakan bagi orang - orang yang tidak berhak dan kerabat dekat oknum pejabat desa." Pungkasnya. Rabu (28/5/2025).
Ahroji SH meminta kepada Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat untuk secepatnya menangani persoalan ini.
Camat Cermee Dwi Purnomo juga turun tangan terkait warga miskin ekstrim di desa Kladi, dirinya memerintahkan Pj Kepala Desa Kladi dan Operator desa agar segera mengusulkan warga miskin yang belum terdata sebagai penerima bantuan lewat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Camat juga perintahkan kepada seluruh desa di kecamatan Cermee untuk mendata ulang demi tepatnya sasaran bantuan.
Kabid Dinsos kabupaten Bondowoso Jenny menjelaskan.
"Kami masih menunggu data KTP dan KK yang belum lengkap, biar di selesaikan dulu Adminduknya, agar bisa kami usulkan penanganannya" jelasnya.
Sementara Misjo seorang pegiat sosial yang selama ini getol memperjuangkan hak warga miskin di desa Kladi menyampaikan kepada Xposenews.com bahwa dirinya khawatir jika masih ada biaya pembuatan KK baru, sedang untuk membeli beras atau kebutuhan sehari - harinya saja tidak mampu. Selain tidak ada penghasilan mereka makan dari pemberian orang lain.
"Kendalanya saat ini, sesuai petunjuk dari petugas Dinsos yang mengecek kondisi Gakin, agar KK lama terlebih dahulu dirubah dengan KK ber Barcode karena ini aturan.
Apakah itu aturan ataupun tidak, bagi saya ini justru memperlambat proses pemberian bantuan, sedang bagi yang mampu yang telah menerima bantuan justru cepat proses pendataannya." Cetus Misjo.
Ditempat terpisah, Kadis kependudukan dan Catatan sipil (Disdukcapil) kabupaten Bondowoso, Drs. Agung Tri Handono, SH., MM, saat dikonfirmasi terkait kebutuhan kelengkapan admistrasi warga miskin mengatakan.
"Biaya pembuatan KK, gratis", tegasnya.
Relawan komunitas Bela Oreng Miskin (BOM) yang menyikapi persoalan Warga miskin di desa Kladi, juga mengapresiasi langkah seluruh pihak terkait, seperti Camat Cermee dan Dinas Sosial pemkab Bondowoso yang gerak cepat merespon adanya temuan warga miskin ekstrim yang belum terdata sebagai penerima manfaat. Selanjutnya kami dari BOM Bondowoso akan mengawal program pemerintah terkait pengentasan kemiskinan agar tepat sasaran. (Cip-red)
0Komentar