Janjikan Keuntungan Tabri Nurholis Optimis Jadi Raja Porang Bondowoso

BONDOWOSI.XPOSENEWS.COM -  Porang (Amorphophallus muelleri) adalah komoditas yang semakin populer di Indonesia, terutama karena potensi sebagai bahan pangan alternatif dan berbagai manfaat lainnya. Porang bisa diolah menjadi berbagai produk, seperti beras, mie shirataki, bahan campuran makanan, hingga bahan kosmetik. Komoditas ini juga menjadi komoditas ekspor yang diminati, dengan tujuan utama ke negara-negara seperti Tiongkok, Vietnam, dan Jepang

Tabri Nurholis, petani porang waega Tlogosari kepada Xposenews.com memaparkan, "Keuntungan satu kali panen porang itu sama dengan keuntungan sebelas kali panen padi, namun hal itu tergantung dari cara atau pola tanam yang dilakukan," ujar Tabri Nurholis. Jum'at (9/5/2025).

Salah satu bukti pada saat ini, keuntungan yang saya dapatkan berkali lipat dibandingkan keuntungan pada waktu waktu sebelumnya, setelah saya belajar selama dua hari kepada seorang petani di Sleman Yogyakarta.

Kemudian apa yang didapat dari hasil belajar di Sleman, saya terapkan disini dan hasilnya cukup luar biasa, seperti masa panen hanya 8 bulan. Dalam luas 2 Hektar saya mendapat hasil 70 Ton, namun perlu dicatat bahwa hasil luar biasa ini, karena saya berikan pupuk sebanyak 10 kali sampai waktu panen

Jadi, cara yang saya gunakan yaitu dengan cara intensif, seperti penggunaan molase yang biasa digunakan saat bertanam cabe, yang sebelumnya menggukan cara kenfensional.

Masa panen menggunakan cara konfensional yaitu 19 bulan atau 2 kali musim panen sedang dengan sistem intensif, jumlah panen yang didapat sekitar hanya 8 bulan dengan hasil yang didapat lebih banyak dibandingkan dengan cara konfensional dengan keuntungannya 4 kali lipat", papar Tabri yang juga menjabat kepala desa Tlogosari.

Tabri Nurholis optimis jika 3 tahun ke depan, dirinya akan menjadi raja porang di Bondowoso.

" Saya pastikan dan yakin, jika 3 tahun kedepan akan jadi raja Porang di Bondowoso" pungkasnya.

Tabri mengatakan pula bahwa, 1 ton umbi porang setelah diproses hanya menjadi beras porang seberat 1,5 Kwital. Dan 1 Kg beras porang  harganya sekitar Rp.250.ribu rupiah (Cip)