Desak Kejari Bondowoso Adili Pejabat Korupsi. Aktivis Bondowoso Akan Gelar Aksi Unjuk Rasa
BONDOWOSO - Kelompok yang menamakan dirinya Forum Peduli Masyarakat (FPM) Bondowoso resmi melayangkan surat permohonan ke Polres Bondowoso guna melakukan aksi unjuk rasa, adapun surat permohonan dalam acara demonstrasi yang di rencanakan pada hari Jum'at 25 Juli 2025 dengan massa sekitar 300 orang dimulai dari kantor kejaksaan negeri (Kejari) Bondowoso, lalu ke kantor Inspektorat dan kantor Bupati Bondowoso, terakhir di kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bondowoso.
Rencana aksi unjuk rasa oleh sejumlah aktivis yang tergabung dalam FPM Bondowoso meminta kejari Bondowoso untuk mengusut dan menetapkan tersangka dalam dugaan kasus korupsi yang melibatkan banyak instansi dinas di Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bondowoso sejak tahun 2022 hingga tahun 2024.
Koordinator aksi Demonstrasi yang akan di gelar pada hari Jum'at mendatang. Sumitro Hadi SH selaku direktur FPM Bondowoso mengatakan, aksi kali ini tujuannya untuk memberikan dorongan terhadap pihak Kejaksaan Negeri Bondowoso yang menangani sejumlah kasus dugaan tindak pidana korupsi di lingkup Pemkab Bondowoso, ada aktor intelektual di balik dugaan korupsi dana Revitalisasi stadion Magenda persiapan Porprov Jatim tahun 2022. Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan olah raga (Disparbudpora) Bondowoso selaku penyedia sara dan prasarana kegiatan Porprov Jatim 2022.
Dimana kasus tersebut telah di tangani pihak kejaksaan negeri Bondowoso. Ada dugaan kerugian negara dalam kegiatan tersebut, dari hasil pantauan media, ada sejumlah saksi telah di periksa oleh Kejari Bondowoso. Namun hingga saat ini pihak Kejari belum melimpahkan kasus tersebut ke pengadilan negeri untuk di proses hukum lebih lanjut. Terang Johan Bina Birawa (Johan OB) yang menyoroti kasus tersebut dan sekaligus aktivis yang tergabung dalam rencana aksi demonstrasi.
“Kami minta agar bapak Kajari Bondowoso untuk segera merespons, menindaklanjuti laporan atau aduan dugaan korupsi yang disampaikan oleh masyarakat sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan kami juga meminta Bapak Kajari Bondowoso untuk segera mencari penyebab adanya dugaan korupsi di Disparbudpora kabupaten Bondowoso dan merespon laporan atau aduan dugaan korupsi yang disampaikan masyarakat, terkait dana Revitalisasi Persiapan Porprov Jatim tahun 2022, padahal Kejari telah memeriksa sejumlah saksi dan pihak terduga juga sudah di periksa, namun hingga saat ini pihak Kejari Bondowoso terkesan melempem proses hukumnya." Ujar Johan OB. Senin (14/7/2025).
Kabupaten Bondowoso telah beralih kepemimpinan, Bupati Abdul Hamid Wahid yang mengusung jargon Bondowoso Berkah. Masyarakat menaruh harapan besar terhadap kepemimpinan duet pasangan Rahmad ini. Di mana saat kampanye pilkada lalu, kehadiran pasangan Rahmad adalah sebagai dokter penyembuh badan yang sakit. "Bondowoso sedang sakit, Bondowoso butuh Dokter pasangan Rahmad yang bisa menyembuhkan, baru Bondowoso Berkah bisa terwujud" jelas salah satu tokoh ketua Legislatif DPRD Bondowoso. (H Ahmad Dhofir).
Johan OB merespon positif adanya Visi Misi Bupati Abdul Hamid Wahid, beliau bekerja dan mengabdi untuk masyarakat Bondowoso. Terkait adanya sejumlah dinas di Pemkab Bondowoso yang saat ini banyak tersandung masalah baik di kepolisian dan kejaksaan hingga di KPK RI. Adalah kewajiban kepala daerah selaku nahkoda dalam pemerintahan dan kemajuan pembangunan serta menciptakan organisasi perintahan yang bersih bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nopotisme (KKN) jangan pernah ragu untuk mengganti pejabatnya yang bermasalah, terlebih lagi pejabat yang tersandung masalah hukum, agar percepatan pembangunan di kabupaten Bondowoso bisa sesuai keinginan Bupati Bondowoso.
"Bondowoso yang sakit ini, Ra Hamid adalah dokternya, kalau sudah akut penyakitnya, sebaiknya di amputasi saja agar tak menyebar ke tubuh yang lainnya. Jangan pernah ragu masyarakat Bondowoso mendukung kebijakan bupati Abdul Hamid Wahid, jangan mau di tunggangi kepentingan oknum yang hanya menghambat laju kemajuan Bondowoso kedepan." Tambah Johan OB.
Rencana aksi unjuk rasa yang melibatkan sejumlah Tokoh masyarakat, mantan wartawan senior dan para Veteran aktivis Bondowoso. Tujuannya adalah rasa kepedulian terhadap kabupaten Bondowoso yang di cintai nya dan mendukung penuh langkah Korp Adiyaksa yang saat ini sedang fokus dalam penanganan kasus korupsi di Indonesia.
"Karena kita cinta terhadap institusi Kejaksaan, maka kami akan selalu tidak akan lelah memberikan kritik dan saran salah satunya melalui aksi damai ini sehingga harapan dan impian jaksa agung Bapak ST. Burhanuddin selaku Jaksa Agung yang di beri kepercayaan lima tahun kedepan memimpin kejaksaan harus bersih dari oknum yang tidak profesional,” pungkasnya.
(Ari-Red)
0Komentar