Massa Geruduk Polsek Sempol Ijen, Paksa Seret Kapolsek Hingga Turunkan Bendera Merah Putih
BONDOWOSO - Dalam kericuhan di kantor Kepolisian Sektor (Polsek) Sempol Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso kembali terjadi, puluhan massa menggeruduk kantor Polsek dan memaksa Iptu Suherdi (Kapolsek) keluar dari kantornya dengan cara di paksa hingga ke jalan umum.
Tak hanya Kapolsek Sempol yang di paksa keluar dari kantornya, massa juga menurunkan paksa bendera merah putih yang berkibar di halaman kantor Polsek Sempol juga ikut di turunkan paksa oleh warga.
Tampak dari rekaman video amatir warga memperlihatkan kerumunan massa, baik laki-laki maupun perempuan, memadati halaman dan pintu masuk kantor Polsek Sempol Ijen sejak pagi hari.
Dalam video itu, massa tampak merangsek masuk ke dalam ruangan kantor Polsek. Tidak lama setelah mereka masuk, terlihat sejumlah orang keluar sambil terlibat aksi dorong-mendorong dengan aparat kepolisian yang berusaha menghalau saat Kapolsek dibawa massa keluar dari kantornya secara paksa.
Rekaman lainnya menunjukkan sosok yang diduga Kapolsek Sempol kecamatan Ijen, Iptu Suherdi, diseret keluar dari kantor oleh massa. Ia tampak ditarik menuju jalan utama depan Polsek di tengah kerumunan yang memanas.
Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono saat di konfirmasi melalui Humas Polres Bondowoso Bobby Dwi Siswanto, belum membuahkan hasil. Pesan yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp tidak mendapat respons hingga berita ini ditulis. Senin (17/11/2025).
Dari beberapa sumber masyarakat yang di himpun oleh media, bermula adanya informasi salah satu warga dari desa kaligedang yang di tangkap oleh pihak kepolisian, diduga terkait kasus pengrusakan kebun kopi milik PTPN XII yang sempat ramai sebelumnya.
“Polisi telah melakukan penangkapan sejumlah warga yang diduga menjadi pelaku pengrusakan kebun kopi milik PTPN Blawan berapa waktu lalu, sehingga keluarga korban bersama sejumlah warga lain mendatangi kantor Polsek Sempol untuk meminta warga yang di tahan di lepas, namun sesampainya di kantor Polsek warga tidak menemukan tahanan tersebut dan memaksa Kapolsek diseret keluar oleh warga." Terangnya sambil mewanti wanti dirinya untuk tidak disebutkan nama dan gambarnya karena takut.
Ia mengaku tidak mengetahui persis ke mana Kapolsek tersebut dibawa setelah diarak. Namun ia menduga massa menggiringnya menuju Desa Kaligedang, lokasi asal warga yang ditangkap polisi.
“Saat dibawa oleh massa, saya melihat tangan dan leher Kapolsek diikat tali tambang. Disamakan seperti pencuri,” ungkapnya.
Hingga kini, belum ada informasi resmi dari kepolisian polres Bondowoso mengenai kondisi Kapolsek Sempol kecamatan Ijen maupun perkembangan situasi di lokasi. Aparat kepolisian di bantu TNI terus melakukan upaya pengamanan guna mencegah kericuhan susulan. (Ari-red)
0Komentar